Pendakian Gunung Andong via Pendem

 

Pendakian kali ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 77 (17 Agustus 2022). Gunung Andong sengaja aku pilih karena memang belum pernah kesana dan infonya ada upacara dan penggantian plank di puncaknya.

 

Jalur Pendem aku pilih karena infonya jalur ini lebih favorit daripada jalur lainnya. Tapi menurutku kemungkinan treknya hampir sama dengan dengan jalur lainnya karena antar basecamp jaraknya tidak terlalu jauh.


 

Aku berangkat dari Kota Yogyakarta jam 03:24 dan sampai di basecamp 05:00. Jadi perjalanan dari Kota Yogyakarta ke Basecamp Pendem sekitar 1,5 jam (shubuh, mungkin berbeda jika siang hari).

 

Basecamp – POS 1 Kenongan

Perjalanan ke POS 1 melewati gerbang pendakian diawali dengan jalan paving nanjak sampai ke hutan, setelah itu ketemu dengan persimpangan jalur ke arah selatan dan utara. Dua-duanya merupakan jalur yang benar namun waktu itu aku memilih jalur ke kiri atau arah selatan. Butuh waktu sekitar 47 menit untuk sampai ke POS 1.


 

 

POS 1 Kenongan – POS Grujugan

Jalur menuju ke POS Grujugan masih sama, tidak terlalu terjal dan waktu yang dibutuhkan hanya 7 menit.


POS Grujugan – POS 2 Kendit

Menuju POS 2 Kendit trekking yang dilalui juga masih sama dan waktu yang dibutuhkan juga sama 7 menit.


POS 2 Kendit – Watu Pertapan

Menuju Watu Pertapaan jalur sudah mulai terbuka dan lebih nanjak lagi. Waktu yang dibutuhkan sekitar 25 menit.

 

Watu Pertapan – Puncak Alap-alap

Puncak Alap-alap merupakan salah satu puncak di Gunung Andong dan hanya naik tanjakan sempit selama 11 menit dari Watu Pertapaan. Jalur terbuka dan Gunung Merbabu dan Merapi terlihat sangat jelas. Puncak Gunung Andong juga terlihat sangat jelas dan dekat. Di area Puncak Alap-alap juga terdapat warung yang jualan mie ayam.


 

 

Puncak Alap-alap – Puncak Gunung Andong

Untuk mencapai Puncak Gunung Andong tinggal menyusuri punggungan bukit harus turun dahulu kemudian nanjak lagi. Perjalanan yang dibutuhkan sekitar 13 menit.


 

Jika dari Puncak Gunung Andong kita tetap lurus, maka akan ketemu bangunan berwarna hijau yang dari jauh sebenarnya sudah kelihatan. Bangunan tersebut adalah makam dari Joko Pekik (yang mungkin seorang tokoh di kawasan tersebut, karena aku juga belum searching mengenai Mbah Joko Pekik tersebut).


 

Setelah puas keliling di area puncak Gunung Andong, kemudian dilanjutkan upacara 17 Agustus, pengibaran bendera 1000 meter, dan pemasangan plank baru di puncak Gunung Andong.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Gunung Raung Rute Klasik (via Sumberwringin Bondowoso)

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi