Pendakian Gunung Raung Rute Klasik (via Sumberwringin Bondowoso)

      Akhirnya setelah seminggu turun gunung, bisa nulis artikel tentang Gunung Raung ini. Kali ini aku bakalan nulis pengalaman ke Gunung Raung via Sumberwringin Bondowoso (Rute Klasik). Dinamakan Rute Klasik karena emang ada rute baru yang banyak diminati oleh para pendaki Gunung Raung, yaitu via Kalibaru Banyuwangi. Kenapa kita pilih via Sumberwringin? Karena yang pertama aku emang ada urusan di Jember (urusan Kampus, aku asli Jombang btw, jadi dari Jombang sekalian mendaki ke Bondowoso, jaraknya cuma 1,5 jam dari Jember Kota). Yang kedua karena lebih murah daripada lewat Kalibaru. Ntar daftar biaya akan aku share di akhir artikel.

Puncak Gunung Raung

Menuju Basecamp
      Basecamp Gunung Raung terletak di Desa Sumberwringin. Masyarakat sekitar menyebut Basecamp Gunung Raung via Sumberwringin yaitu Kamar Bola. Waktu itu kita berangkat 4 orang : aku dan Faroq (berangkat dari Jombang), Dimas dan Awi (berangkat dari Magetan).
         Perjalanan Awi dan Dimas dimulai pagi agak siang dari Terminal Magetan ke Terminal Bungurasih. Setelah itu oper bus dari Terminal Bungurasih ke Terminal Bondowoso (mereka tidak naik bus patas, jadi bus nya sering berhenti dan oper bus lagi). Setelah sampai di Terminal Bondowoso, mereka naik angkot ke Gardu Atta. Dari Gardu Atta kemudian mereka naik ojek ke Basecamp karena mereka sampai sana malam hari, padahal katanya ada angkot lagi, tapi angkot cuma sampai jam 5 sore. Jadi alur perjalanan mereka begini :
  • Terminal Magetan - Terminal Bungurasih (bus)
  • Terminal Bungurasih - Terminal Bondowoso (bus)
  • Terminal Bondowoso - Gardu Atta (angkot)
  • Gardu Atta - Basecamp (ojek)

    Untuk perjalananku dan Faroq, kita naik sepeda motor, mampir Jember dulu di kontrakanku kemudian ke Bondowoso. Waktu itu kita agak santai karena aku sudah pernah ke Basecamp waktu mendaki Gunung Suket. Jalannya juga bagus (aspal), dan sejalur dengan jalan ke Kawah Ijen. Cuma nanti ada pertigaan jika ke kiri ke Kawah Ijen dan jika lurus ke Raung, tapi tenang saja sudah ada penunjuk jalannya kok. Jika kalian ke sana naik kendaraan pribadi, kalian juga akan melewati Pasar Sukosari. Di pasar itu aku juga belanja-belanja logistik.

Kondisi Basecamp

Basecamp

       Basecamp Gunung Raung via Sumberwringin merupakan bangunan Belanda yang bersih dan terawat. Masyarakat menyebutnya Kamar Bola. Fasilitas Basecamp antara lain aula, kamar mandi, mushola, tempat parkir, dan kamar tamu. Terdapat juga warung-warung di sekitar basecamp. Di area basecamp juga terdapat tukang ojek yang siap mengantar 24 jam dari basecamp ke Pos 1 ataupun sebaliknya, harganya pun berbeda tergantung waktu mengantar/menjemputnya, harga akan aku tulis di akhir artikel.

Alur Pendakian
1. Basecamp - Atas Pondok Motor : 09.56 - 10.25 (29 Menit).
       Dari basecamp menuju ke Pondok Motor kita menggunakan ojek untuk menghemat waktu dan tenaga. Sebenarnya turunnya kita di atasnya Pondok Motor sih, tarifnya 50ribu, jika turun di Pondok Motornya 40ribu. Perjalanan yang seharusnya sekitar 3 jam kita persingkat menjadi 29 menit dengan menggunakan ojek.
     Jalur dari basecamp ke Atas Pondok Motor diawali dengan jalur aspal di pemukiman, kemudian jalur makadam yang kanan kirinya adalah hutan pinus, kemudian masuk ke perkebunan kopi. Ketika masuk ke perkebunan kopi, banyak percabangan yang memungkinkan tersesat. Pada pemberangkatan, aku lewat jalur yang berbeda dengan Faroq (aku tidak melewati Pondok Motor), ini berdampak sesuatu ketika perjalanan pulang. Nah setelah pemberhentian ojek, kita lanjut perjalanan dengan jalan kaki dimana percabangan sudah hampir tidak ada.

2. Atas Pondok Motor - Pondok Kursi : 12.00 - 13.48 (1 jam 48 menit).
      Sebenernya Pondok Kursi ini bukan Pos, hanya saja kita jadikan acuan perjalanan. Pondok Kursi sendiri merupakan lahan yang terdapat kursi dari pepohonan yang dirangkai menjadi kursi.
  Perjalanan diawali dengan melewati perkebunan kopi, tidak lama setelah itu kita memasuki ilalang. Setelah melewati ilalang kita mulai masuk ke hutan. Ada beberapa persimpangan namun sudah terdapat tanda dengan jelas. Setelah hutan kita mulai memasuki ilalang lagi. Ilalang kedua ini lebih panjang daripada ilalang yang pertama, dan setelah itu kita memasuki hutan lagi. Perjalanan masih banyak dijumpai trek landai. Oh iya, ketika melewati ilalang tersebut, kadang-kadang ada sinyal.

Contoh Persimpangan

Pondok Kursi

3. Pondok Kursi - Pondok Tonyok : 14.08 - 16.36 (2 jam 28 menit).
        Sebelum Pondok Tonyok sebetulnya ada pos yaitu Pondok Sumur. Namun kita tidak tahu dimana Pondok Sumur karena tidak ada plakatnya. Perjalanan dari Pondok Kursi ke Pondok Tonyok mulai menanjak dan banyak dijumpai pepohonan tumbang. Pos Pondok Tonyok ini terdapat plakat yang terpasang di pohon.
    3 menit sebelum sampai Pondok Tonyok, terdapat lahan dengan pohon tumbang bertuliskan Pondok T.Sel. Di tempat tersebut memang terdapat sinyal Telkomsel.

 Sinyal Telkomsel

Pondok Tonyok

4. Pondok Tonyok - Pondok Demit : 16.50 - 17.35 (45 menit).
     Perjalanan ke Pondok Demit hampir sama dengan perjalanan dari Pondok Kursi ke Pondok Tonyok. Di sebelah kanan juga sudah mulai terlihat Gunung Semeru.

Pondok Demit

5. Pondok Demit - Pondok Mayit : 18.20 - 20.10 (1 jam 50 menit).
      Di antara semua pos, Pondok Mayit adalah lokasi favorit untuk mendirikan tenda. Pos ini merupakan pos yang luas dan banyak dikelilingi oleh pohon sehingga angin tidak terlalu kencang. Di samping kanan merupakan jurang, waktu itu banyak kebakaran di sisi lain dari lereng jurang tersebut. Kobaran api terlihat jelas dan banyak karena waktu memang sudah malam. Namun lokasi kebakaran dengan Pondok Mayit sangat jauh, sehingga kita lanjutkan mendirikan tenda, memasak, makan, kemudian tidur.
     Tidak ada plakat di Pondok Mayit, tetapi untuk mengenali Pondok Mayit tidaklah sulit. Pondok mayit adalah adalah tempat terluas untuk mendirikan tenda dan terdapat petak-petak tenda.

Pondok Mayit

6. Pondok Mayit - Pondok Angin : 09.50 - 10.20 (30 menit).
      Setelah bangun kesiangan, malas-malasan, dan sarapan kemudian kita melanjutkan perjalanan. Perjalanan ke Pondok Angin vegetasinya sudah tidak terlalu rimbun. Semak-semak sudah mulai sedikit dan sudah sedikit dijumpai pohon pinus. Jika mendirikan tenda di sini, tentu akan diterpa angin yang kencang. Selain itu, lahan di pos ini tidak seluas lahan di Pondok Mayit. Pondok Angin ditandai dengan plakat yang ditempel di pohon.

Pondok Angin

7. Pondok Angin - Memoriam Deden Hidayat : 10.30 - 10.56 (26 menit).
      Memoriam Deden Hidayat juga bisa dikatakan sebagai batas vegetasi. Deden Hidayat sendiri merupakan seorang pendaki yang tewas ketika mendaki Gunung Raung.

Memoriam Deden Hidayat

8. Memoriam Deden Hidayat - Puncak : 11.00 - 11.55 (55 menit).
     Perjalanan menuju puncak dari Memoriam Deden Hidayat adalah jalur berbatu yang kanan kirinya adalah jurang. Terdapat juga kerikil yang berwarna hitam yang jika dilewati maka kita akan terpeleset karena licin. Perjalanan di sini harus ekstra hati-hati dan harus tetap fokus. Pemandangan yang disuguhkan antara lain yaitu Gunung Semeru, Pegunungan Argopuro, Kawah Wurung, Kawah Ijen, dan Gunung Suket.
      Sekitar 1 jam kita sudah sampai di Puncak. Puncak ini bukan Puncak Sejati, karena jika ingin ke Puncak Sejati harus melalui jalur Kalibaru. Namun pemandangan yang ditawarkan sudah membuat kami puas. Kawah yang terlihat jelas sudah membuat kami begitu terpesona. Di puncak kita dapat melihat Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan. Setelah itu kita foto-foto sejenak kemudian makan snack dan turun.

Kawah Raung

 Puncak Raung

Estimasi
  • Basecamp - Atas Pondok Motor : 29 menit
  • Atas Pondok Motor - Pondok Kursi : 1 jam 48 menit
  • Pondok Kursi - Pondok Tonyok : 2 jam 28 menit
  • Pondok Tonyok - Pondok Demit : 45 menit
  • Pondok Demit - Pondok Mayit : 1 jam 50 menit
  • Pondok Mayit - Pondok Angin : 30 menit
  • Pondok Angin - Memoriam Deden Hidayat : 26 menit
  • Memoriam Deden Hidayat - Puncak : 55 menit
  • TOTAL : 9 JAM 11 MENIT

Perjalanan Turun
       Setelah cukup lama di puncak, akhirnya kita turun ke lokasi camp kemudian bermalas-malasan lagi. Kita selesai packing dan lanjut turun jam 4 sore. Rencana awal kita akan ngecamp di Pondok Tonyok, tapi ternyata ketika magrib kita sudah berada di bawahnya Pondok Sumur, lumayan cepat, sehingga kita memutuskan untuk langsung ke basecamp.
     Ketika kita sudah berada di pemberhentian ketika kita turun dari ojek ketika naik kemarin, di situlah mulai timbul masalah. Di sana banyak percabangan, dan jalurku ketika naik dan teman-teman berbeda karena yang mengantar beda orang, hal itu menambah kebingungan. Kita mengikuti tanda berupa tali rafia dan cat pilog yang berada di pohon, kita berhasil keluar dari perkebunan, tapi kita keluar nya melalui Desa Legan, sangat melenceng jauh dari basecamp. Perjalanan pun tetap kita lanjutkan meskipun kita tahu perjalanan ke basecamp sangat jauh. Kita turun dari Pondok Mayit jam 4 sore dan sampai di basecamp jam 3 pagi. Sungguh perjalanan turun yang mengesalkan.

Tarif-Tarif
Biaya registrasi : 15 ribu
Uang kebersihan : seikhlasnya
Parkir : tidak ada
Tidur (di aula) : tidak ada
Ojek Gardu Atta - Basecamp : 30 ribu
Ojek Basecamp - Atas Pondok Motor
     Pagi - 5 sore : 50 ribu
     5 sore - 9 malan : 75 ribu
     9 malam - dini hari : 100 ribu

Tambahan dan Saran
  • Ketika siang hari, jika melewati perkebunan kopi yang banyak percabangan, baik ketika kita turun ataupun naik kita masih berjumpa dengan petani kopi yang bisa ditanyai jalur. Tapi jika malam hari sudah jelas tidak bisa.
  • Jika menghendaki turunnya naik ojek tapi tidak mau bayar mahal karena waktu sudah malam hari, mending SMS Pak Habibi (ojek) dulu minta dijemput pagi di Atas Pondok Motor, nah kalian bisa bermalam di Atas Pondok Motor tersebut maka pagi harinya pasti akan dijemput. Kalian SMS nya waktu melewati ilalang saja, biasanya ada sinyal, jika sudah masuk perkebunan kopi biasanya susah sinyal.
  • Ojek tersebut juga bisa menjemput kalian jika kalian sudah sampai Gardu Atta tapi kemaleman dan jika gak ada ojek di sana.
  • Kontak Pak Habibi (ojek) : 081234877340
  • Pendakian Kita yaitu Tanggal 31 Juli - 2 Juli 2019

Tim Kita

Mohamad Thoriq Firdaus

 Muhammad Faroq Abu Wildan

 Muhammad Nawawi

Adimas Bagus Fahturohman

Komentar

  1. wah makasih kak ... bermanfaat sekali untuk kehidupan masa depan.

    BalasHapus
  2. numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus
  3. Bang emng kalo lewat sini ga harus pake guide ya?, Sama akses ke basecamp pake mobil bisa kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak harus pakai guide. Kalo via kalibaru disarankan pake guide. Akses kecbasecamp bisa pakai mobil. Mobil dititipkan ke basecamp juga bisa.

      Hapus
  4. Via sumberwringin jadwal pendakiannya gk pernah di tutup ya bang.klo taun baru ni buka pa gak kira:

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jarang ditutup bang. Tapi untuk memastikan bisa kontak dulu Pak Habibi (Tukang Ojek di area basecamp). Nomor tertera di akhir tulisan saya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing