Museum Trinil, Museum Penemuan Manusia Purba (Pithecanthropus erectus)
Museum Trinil merupakan museum yang menyimpan berbagai fosil binatang, manusia purba (Pithecanthropus erectus) serta berbagai peralatan manusia purba jaman dahulu. Dibangun pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois, seorang ahli anatomi yang menemukan sisa-sisa spesimen manusia purba di Pulau Jawa.
Sejarah berdirinya Museum Trinil ini tidak lepas dari ditemukannya fosil manusia purba yaitu Pithecanthropus erectus di sekitar daerah Trinil, Ngawi yang letaknya tidak jauh dari Bengawan Solo. Penemuan fosil di sekitaran Bengawan Solo tersebut menandakan bahwa dahulu manusia purba pernah ada di sekitar aliran Bengawan Solo.
Lokasi Museum Trinil Terletak di Dukuh Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Ngawi) dan dapat ditemukan dengan mudah di Google Maps. Luas museum ini mencapai 24.010 meter persegi. Jam buka museum adalah hari Selasa sampai dengan Minggu jam 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Adapun tiket masuk Museum Trinil hanya 3.000 rupiah perorang.
Memasuki gerbang museum, kita akan menemui sebuah pendopo dan di samping pendopo ada patung gajah purba yang biasanya dijadikan objek foto. Ruangan yang menampilkan ratusan atau ribuan fosil berada di sebelah pendopo juga.
Memasuki ruangan, kita akan banyak menemui fosil, patung, foto, serta berbagai informasi tentang kepurbaan.
Fasilitas yang ada di Museum ini cukup lengkap yaitu tempat parker yang cukup luas, mushola, tempat bermain anak, kantin, dan toilet.
Komentar
Posting Komentar