Review Gunung Penanggungan Jalur Telogo (PJT)

 


Gunung Penanggungan memiliki banyak jalur pendakian untuk sampai ke puncaknya. Jalur yang paling ramai adalah via Tamiajeng dan via Jolotundo. Penanggungan via Telogo sendiri terbilang cukup sepi, bahkan masih kalah dengan via Kunjorowesi yang letaknya hampir sebelahan.

 

Untuk akses ke basecamp, contact person, dan grup WA untuk bertanya-tanya tentang jalur ini, bisa dilihat di akun instagramnya karena menurutku informasinya sudah sangat lengkap.



Aku berangkat bersama kedua temanku, Iqbal dan Yudha, berangkat dari Jombang Kota sekitar jam 3 sore dan sampai basecamp jam 5 kurang (perjalanan dari Jombang Kota hampir 2 jam). Dengan mengandalkan Google Maps dari akun instagramnya tapi agak nyasar juga, untungnya warga sekitar juga tahu lokasi basecampnya. Perlu diketahui warga sekitar mayoritas Suku Madura, jadi kalau bertanya sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia.


KONDISI BASECAMP

Basecamp hanya berupa pos yang digunakan untuk registrasi dan di depan pos ada warung yang bisa digunakan untuk istirahat terlebih dahulu. Waktu itu kita juga istirahat di emperan rumah warga. Di depan pos registrasi juga terdapat banner besar bergambar peta jalur pendakian dan destinasi via Telogo ini. Selain itu, kita juga akan diberi kertas yaitu peta dan estimasi pendakiannya (perlu diketahui bahwa estimasi atau waktu sifatnya tidak pasti karena kecepatan dan stamina para pendaki juga berbeda-beda). Total biaya registrasi 15.000 (untuk 1 orang dan parkir 1 sepeda motor).





Lahan parkir cukup terbatas, apalagi jika pendaki banyak yang datang menggunakan mobil, pasti akan cepat full. Terdapat juga 1 kamar mandi dan di dekat basecamp ada musholla warga.



MEMULAI PENDAKIAN

Basecamp – POS 1

Perjalanan dari basecamp langsung menuju ke hutan melewati kandang-kandang kambing dan sapi terlebih dahulu. Tanpa pemanasan, jalur yang dilalui langsung menanjak dan berbatu. Vegetasi berupa pohon mahoni yang lebat. Perjalanan dari basecamp ke POS 1 sekitar 25 menit. Di POS 1 ini terdapat gazebo atau shelter dan ada yang jual es atau minuman dan gorengan, tapi jualnya hanya siang hari saja.



POS 1 – POS 2

Naik sedikit dari POS 1, kita akan menemukan percabangan. Jika ke kiri menuju puncak puncak Penanggungan jalur extrem, dan jika ke kanan ke puncak Penanggungan jalur biasa, Gunung Gajah Mungkur, dan Gunung Bekel. Terdapat juga persimpangan Candi Wayang dan Candi Krajaan (kita pilih Candi Wayang).




Perjalanan ke POS 2 vegetasinya tetap sama, namun jalurnya lebih banyak datarnya (kalaupun nanjak, nanjaknya juga tidak menguras tenaga). Perjalanan ke POS 2 dari POS 1 membutuhkan waktu 20 menit.




POS 2 terdapat shelter dan terdapat Candi Wayang. Di pos ini juga merupakan percabangan antara ke Penanggungan, Bekel, atau ke Gajah Mungkur.


POS 2 – Puncak

Perjalanan panjang dimulai dari POS 2. Setelah sebelumnya jarak antar POS berdekatan, kini sudah tidak ada POS lagi dan langsung ke puncak. Perjalanan didominasi jalur menanjak bahkan ada tanjakan yang tegak lurus alias 90 derajat serta sangat jarang ditemui jalur landai. Vegetasi sudah mulai didominasi ilalang (bisa dibilang kita sudah keluar dari hutan dan berada di lereng gunung). Masalah disini adalah apabila mendaki malam hari maka kita akan terkena angin dan hawa dingin, dan apabila mendaki siang hari sudah pasti akan terkena panas.




Selain jalur yang terjal menanjak, banyak juga bebatuan yang bisa ambrol. Saking ganasnya jalur ini, sepatu temanku juga sampai jebol.



Untuk di jalur ini, sangat wajar apabila sering istirahat karena memang menguras tenaga. Apabila malam hari, kita bisa melihat pemandangan citylight Mojokerto. Apabila merokok, pastikan abunya tidak berceceran karena ilalang kering bisa saja menyebabkan kebakaran.



Perjalanan ke puncak membutuhkan waktu 3 jam. kita mendirikan tenda di sisi lain puncak. Tanahnya keras untuk dipasangi pasak. Ini adalah foto tenda kita difoto dari puncak.



Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk sampai puncak utama. Sebelum ke puncak, kita ngopi dahulu sambil menikmati sunrise.



FOTO-FOTO DI PUNCAK







Begitulah sedikit pengalaman kita mendaki Gunung Penanggungan via Telogo. Tapi sebelum turun, kita sempatkan untuk makan dan ngopi dulu.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing