Kutipan Film, Avengers: Infinity War (2018)



Thanos : “Aku tahu rasanya kehilangan. Merasa begitu putus asa bahwa kau benar, namun tetap gagal.”


Loki : “Kuyakinkan kau, Saudara. Mentari akan menyinari kita lagi.”


Bruce Banner : “Tony, dengarkan aku. Thor tiada. Thanos datang. Tak masalah kau mau bicara ke siapa atau tidak.”


Thanos : “Lihatlah. Indah bukan? Seimbang dengan sempurna. Seperti seharusnya semua hal.”
 

Thanos : “Kenyataan kadang mengecewakan. Memang begitulah sifatnya.”


Gamora : “Aku mencintaimu lebih dari segalanya.”


James Rhodes : “Mereka menjadi penjahat karena kau memilih menyebutnya seperti itu.”
 

Steve Rogers : “Kita tak boleh mengorbankan nyawa orang lain, Vision.”
Vision : “Kapten. 70 tahu lalu kau mengorbankan nyawamu untuk menyelamatkan jutaan orang. Katakan padaku kenapa kali ini harus berbeda?”

 
Ebony Maw : “Aku bisa mengakhiri nyawa temanmu dengan cepat.”
Tony Stark : “Kukatakan padamu, dia bukan temanku. Menyelamatkan nyawanya sudah jadi tugas profesiku.”


Thanos : “Semesta ini terbatas, sumber dayanya terbatas. Jika kehidupan tak dikendalikan, maka kehidupan akan musnah.”


Gamora : “Segala yang kubenci dalam diriku, itu akibat dari pengajaranmu.”
Thanos : “Dengan begitu, menjadikanmu wanita paling tangguh di semesta.”
 

Thanos : “Aku tak pernah mengajarimu berbohong. Itu sebabnya kau tak pintar berbohong.”
 

Rocket : “Jadi adikmu mati ya? Ya, itu memang menyebalkan.”
Thor : “Ya, dia pernah mati sebelumnya. Tapi kali ini, kurasa dia mati sungguhan.”
Rocket : “Kau bilang punya kakak dan ayah?”
Thor : “Keduanya sudah mati.”
Rocket : “Kau masih punya ibu?”
Thor : “Dibunuh peri kegelapan.”
Rocket : “Sahabat baik?”
Thor : “Jantungnya ditusuk.”


Thor : “Amarah, dendam dan kegusaran, rasa kehilangan, penyesalan, itu bisa jadi motivasi hebat.”


Thor : “Kau tahu usiaku 1.500 tahun. Aku membunuh musuh dua kali banyaknya dari dia. Dan mereka semua berusaha membunuhku tapi tak ada yang berhasil. Aku masih hidup karena takdir menginginkan aku hidup. Thanos hanya salah satu barisan panjang penjahat brengsek. Dia akan jadi yang terakhir merasakan dendamku. Takdir menginginkan itu.”

Rocket : “Bagaimana jika kau salah?”

Thor : “Jika aku salah, maka, aku bisa kehilangan apa lagi?”

 

Thanos : “Aku pernah mengingkari takdirku. Aku tak boleh melakukannya lagi, meski demi dirimu.”

 

Okoye : “Saat kau bilang kita membuka Wakanda ke dunia, bukan ini yang kubayangkan.”

T’Challa : “Apa yang kau bayangkan?”

Okoye : “Olimpiade, mungkin Starbucks.”

 

Steve Rogers : “Bagaimana keadaanmu, Buck?”

Bucky Barnes : “Tak buruk untuk akhir dunia.”



T’Challa : “Evakusai kota. Persiapkan semua pertahanan. Dan beri pria ini tameng.”


T’Challa : “Terima kasih telah mau berjuang bersama kami.”

M’Baku : “Tentu saja, Saudaraku.”

 

M’Baku : “Ini akan jadi akhir Wakanda.”

Okoye : “Maka ini akan jadi akhir terhormat dalam sejarah.”

 

Thanos : “Pilihan tersulit membutuhkan tekad terkuat.”

 

Steve Rogers : “Sudah kusuruh kau pergi.”

Vision : “Kita tak mengorbankan nyawa, Kapten.”



Thanos : “Stark.”

Tony Stark : “Kau mengenalku.”

Thanos : “Aku mengenalmu. Kau bukan satu-satunya yang dikutuk karena kepintaranmu.”

Thanos : “Satu-satunya kutukanku adalah kau.”

 

Thanos : “Aku menghormatimu, Stark. Ketika aku selesai, separuh umat manusia akan tetap hidup. Aku berharap mereka mengingatmu.”

 

Vision : “Seharusnya bukan dirimu, tapi harus kau lakukan. Tidak apa. Kau tak pernah menyakitiku. Aku hanya merasakan dirimu. Aku mencintaimu.”

 

Thor : “Sudah kubilang, kau harus mati karena perbuatanmu.”

Thanos : “Kau, kau seharusnya menyerang kepalaku.”

 

T’Challa : “Bangun, Jenderal. Bangun. Ini bukan tempat untuk mati.”






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing