Kutipan Film, Captain America: The Winter Soldier (2014)

Sam Wilson : “Kau pasti merindukan masa lalu, kan?”

Steve Rogers : “Yah, semua tak begitu buruk. Makanan sekarang jauh lebih baik. Dulu kami harus merebus semuanya. Tak ada penyakit polio. Internet, itu sangat membantu. Aku membaca di internet untuk mengejar ketertinggalan.”

 

Steve Rogers : “Prajurit saling percaya satu sama lain. Itu yang membuat mereka bersatu.”

 

Steve Rogers : “Aku tak bisa memimpin misi dimana yang kupimpin punya misi tersendiri lagi. Itu namanya pemisahan misi.”

 

Nick Furry : “Kakekku bekerja di bangunan yang bagus. Dapat banyak uang tip. Dia pulang tiap malam, uangnya dimasukkan di kantong makan siangnya. Dia menyapa orang, orang menyapa balik. Waktu berjalan, lingkungan semakin kasar. Dia menyapa orang-orang, orang-orang malah menyuruhnya jalan. Kakekku harus memegang kantong makanannya lebih erat.”

Steve Rogers : “Ya, kami berkompromi. Kadang dengan cara yang membuat kami menyesalinya. Tapi kami melakukannya agar orang-orang bisa bebas.”

 

Peggy Carter : “Dunia sudah berubah, dan kita tak bisa kembali. Kita hanya bisa berbuat yang terbaik, dan terkadang yang terbaik adalah memulai dari awal.”

 

Steve Rogers : “Ya, aku tak bisa meninggalkan gadisku. Tidak, saat dia berutang dansa denganku.”

 

Steve Rogers : “Sejujurnya, aku tak tahu harus berbuat apa setelah pensiun.”

 

Alexander Pierce : “Kita tahu terlepas dari diplomasi, kesepakatan dan retorika untuk membangun dunia yang lebih baik terkadang harus menghancurkan dunia yang lama. Dan itupun kadang memunculkan musuh.”

Alexander Pierce : “Orang-orang menyebutmu kotor karena kau punya nyali untuk mengotori tanganmu demi membangun sesuatu yang lebih baik. Dan gagasan bahwa mereka bisa bahagia hari ini membuatku sangat marah.”

 

Steve Rogers : “Sebelum kita mulai, apakah ada yang mau keluar?”

 

Natasha Romanoff : “Aturan pertama dalam pelarian adalah jangan lari, tetap jalan.”

 

Natasha Romanoff : “Kebenaran tergantung pada keadaan. Kebenaran tak selalu penting bagi semua orang. Begitu juga denganku.”

 

Sam Wilson : “Kawan, Captain America butuh bantuanku. Tak ada alasan lebih bagus lagi untuk bisa masuk.”

Steve Rogers : “Saat aku tak punya apa-apa, aku punya Bucky.”

 

Nick Furry : “Kau tak bisa dibunuh kalau sudah mati.”

 

Nick Furry : “Dia menolak penghargaan nobel perdamaian. Katanya perdamaian bukanlah pencapaian, tapi tanggung jawab.”

Steve Rogers : “Perhatian. Para agen SHIELD. Ini Steve Rogers. Kalian telah dengar banyak kabar soal diriku beberapa hari terakhir. Bahkan ada di antara kalian yang ditugaskan membunuhku. Tapi ku rasa sudah saatnya kalian tahu yang sebenarnya. SHIELD tak seperti yang kita pikirkan. SHIELD telah dikuasai HYDRA. Alexander Pierce adalah pemimpin mereka. Regu STRIKE dan INSIGHT juga bagian dari HYDRA. Aku tak tahu berapa banyak lagi. Tapi aku tahu mereka ada di bangunan ini. Mereka bisa saja ada di samping kalian. Mereka hampir mendapatkan apa yang mereka inginkan, kekuasaan penuh. Mereka menembak Nick Furry. Dan mereka tak akan berhenti sampai di situ saja. Kalau kalian meluncurkan pesawat itu hari ini, HYDRA dapat membunuh siapapun yang menjadi penghalang mereka, kecuali kita menghentikan mereka. Ku tahu aku meminta banyak, tapi harga kebebasan itu mahal, dan selalu begitu, dan itu harga yang rela kubayar. Dan apabila hanya aku saja seorang diri, maka biarlah. Tapi aku bertaruh kalau aku tak sendirian.”

Sam Wilson : “Hei, Cap. Bagaimana kita tahu mereka jahat atau tidak?”

Steve Rogers : “Kalau mereka menembakimu, mereka jahat.”

 

Steve Rogers : “Kau mengenalku.”

Bucky Barnes : “Tidak. Aku tidak mengenalmu.”

Steve Rogers : “Bucky. Kau mengenalku seumur hidupmu.”

Steve Rogers : “Namamu James Buchanan Barnes.”

Bucky Barnes : “Diam!”

Steve Rogers : “Aku tak mau melawanmu. Kau adalah temanku.”

Bucky Barnes : “Kau adalah misiku.”

Steve Rogers : “Kalau begitu selesaikan. Karena aku bersamamu sampai garis terakhir.”

 

Baron Strucker : “Tak ada yang lebih mengerikan daripada keajaiban.”