Kutipan Film, The Avengers (2012)


Loki : “Semut tak sebanding dengan sepatu.”

 

Natasha Romanoff : “Kau tahu, untuk orang yang seharusnya menghindari tekanan, kau lebih memilih tempat kacau ini.”

 

Bruce Banner : “Menghindari tekanan bukanlah rahasianya.”

 

Dewan Keamanan : “Kau berurusan dengan kekuatan yang tak bisa kau kendalikan, direktur.”

Nick Fury : “Pernahkah kalian berperang? Melakukan pemadaman kebakaran? Pernahkah kalian merasa tak mampu mengendalikannya?”

 

Nick Fury : “Aku tak meninggalkan apapun ke siapapun.”



Nick Fury : “Kita perlu tim tanggap. Mungkin orang-orang itu terasingkan, tak terkendali, tapi aku percaya dengan satu dorongan yang tepat, mereka bisa menjadi apa yang kita perlukan.”

 

Dewan Keamanan : “Perang tak bisa dimenangkan dengan kebaikan, direktur.”

Nick Fury : “Tidak, tapi dimenangkan dengan prajurit.”

 

Steve Rogers : “Aku tidur selama 70 tahun, pak. Ku rasa aku sudah cukup tidur.”

 

Steve Rogers : “Saat aku tidur, dunia mengalami peperangan. Saat aku terbangun, mereka bilang kita menang. Mereka tak bilang apa yang kita korbankan.’

 

Nick Fury : “Kita sering membuat kesalahan. Beberapa kita buat baru-baru ini.”



Nick Fury : “Dunia menjadi lebih aneh lagi daripada yang kau tahu.”

 

Tony Stark : “Ya, aku kasar, terobsesi dengan diri sendiri, dan tak akrab dengan orang lain.”

 

Phill Coulson : “Untuk segala yang terjadi, orang-orang mungkin memerlukan sedikit mode kuno.”

 

The Others ; “Ambisimu begitu kecil dan kekanak-kanakan.”

 

Loki : “Inilah kebenaran tentang umat manusia bahwa kalian rindu untuk ditaklukkan. Daya tarik akan kebebasan berkurang. Kalian senang berebut kekuasaan sebagai penanda diri kalian. Kalian diciptakan untuk dikuasai. Pada akhirnya, kalian akan selalu berlutut.”



Steve Rogers : “Aku bukanlah orang dari masa lalu.”

 

Steve Rogers : “Stark. Kita perlu rencana untuk menyerang.”

Tony Stark : “Aku punya rencana. Serang.”

 

Steve Rogers : “Hanya ada satu dewa, dan aku yakin dewa tak berpakaian seperti itu.”

 

Thor : “Kita dibesarkan bersama, kita bermain bersama, kita bertempur bersama. Apa kau tak mengingat itu semua?”

Loki : “Aku hanya ingat menjadi bayangan. Hidup dalam bayangan kehebatanmu.”

 

Thor : “Bertahta hanya membuatmu gila.”



Nick Fury : “Kau mengancam duniaku dengan perang. Kau mencuri kekuatan dan berharap bisa mengendalikannya. Kau bicara tentang kedamaian dan membunuh orang karena menyenangkan. Kau membuatku sangat putus asa. Semoga kau tak bahagia atas apa yang kau lakukan.”

 

Tony Stark : “Organisasi intelegen yang takut intelegen? Jujur saja itu tak keren.”

 

Steve Rogers : “Kita punya perintah, kita harus mengikutinya.”

Tony Stark : “Mengikuti bukan gayaku.”

 

Thor : “Saat aku muda, aku gemar berperang.”

 

Thor : “Tak ada rasa sakit yang bisa menghentikannya.”

Nick Fury : “Banyak yang berpikir seperti itu sampai rasa sakit menghampiri mereka.”



Natasha Romanoff : “Rezim jatuh setiap hari, aku tak menangisi hal itu.”

 

Loki : “Pemikiranmu hanya didasarkan perasaan saja. Bagaikan doa anak kecil.”

 

Steve Rogers : “Ya, pria besar dengan kepala besi. Lepaskan itu dan jadi apa kau?”

Tony Stark : “Jenius, milyarder, playboy, dermawan.”

Steve Rogers : “Aku tahu orang 10 kali lebih berharga darimu. Aku sudah melihat rekamannya. Kau hanya bertempur untuk dirimu sendiri. Kau bukanlah orang yang rela berkorban, tidur di kawat berduri dan membiarkan orang melewatimu.”

Tony Stark : “Ku pikir aku potong saja kawat itu.”

Steve Rogers : “Selalu berkilah. Kau mungkin bukan ancaman. Tapi lebih baik kau berhenti berpura-pura menjadi pahlawan.”

Tony Stark : “Pahlawan? Sepertimu? Kau eksperimen laboratorium, Rogers. Segala hal istimewa darimu berasal dari obat.”



Clint Barton : “Jika aku bisa memanah mata Loki, aku pasti bisa tidur nyenyak.”

 

Tony Stark : “Mungkin pasukanmu datang dan sangat banyak bagi kami, tapi sasaran kami adalah kau. Jika kami tak bisa melindungi Bumi, bisa kau pastikan kami akan membalas dendam.”

 

Maria Hill : “Direktur Fury. Dewan telah mengambil keputusan.”

Nick Fury : “Aku sudah tahu dewan mengambil keputusan. Tapi itu keputusan bodoh dan aku harus mengabaikannya.”

 

The Others : “Manusia. Mereka bukanlah penakut seperti yang dijanjikan kepada kita. Mereka melawan. Mereka tak mau patuh dan tak bisa dikuasai.”
















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing