Kutipan Novel BARA dari Febrialdi R (edelweisbasah)


Sinopsis

dari : http://resapjr78.blogspot.com/2018/02/novel-bara.html?m=1

            Bara, seorang lelaki muda, pendaki gunung, relawan Basarnas, sekaligus seorang penulis kisah-kisah petualangan di media massa. Latar belakang keluarga yang berantakan membuat hidupnya menjadi keras, liar, dan mandiri. Setelah neneknya meninggal, ibunya pergi entah kemana, dan ayahnya dipenjara. Akhirnya ia hijrah dari Indramayu ke Bandung. Melanjutkan SMA, melanjutkan kuliah, dan mulai menyusun kembali mozaik kehidupannya.

            Setelah beberapa tahun tinggal di Bandung, ia bertemu dengan seorang perempuan. Kirana namanya, gadis inilah yang membuat semangat Bara untuk terus melanjutkan impian dan cita-citanya menjadi jurnalis terkenal. Namun setelah satu setengah tahun lamanya musibah menghampirinya. Kirana meninggal karena kecelakaan. Hidupnya berubah sejadi-jadinya, seliar-liarnya, seperti orang yang tak punya arah dan tujuan. Sampai akhirnya semua sahabatnya mengungkapkan unek-unek atas perubahan sikapnya, sepeninggalnya Kirana. Bara semakin acuh-tak acuh bahkan kemarahan selalu memuncak jika sahabatnya menyinggung tentang kematian Kirana. Butuh waktu lama untuk Bara kembali pada kehidupan sebelumnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh sebagai cara ia mengalihkan pikirannya tentang Kirana. Mendaki gunung, menyusuri sungai, mengunjungi pantai, dan segala bentuk kegiatan alam bebas menjadi aktivitas rutin setiap harinya. Dan pada suatu ketika Pak Tatang menawarkannya untuk bergabung menjadi relawan Basarnas, agar hidupnya menjadi seimbang. Bukan lagi melakukan perjalanan untuk bersenang-senang, tapi lebih pada tugas kemanusiaan.

            Setelah dirasa cukup melakukan perjalanan, Bara memutuskan untuk kembali ke Bandung. Ia mulai membuka lagi hatinya untuk seorang perempuan. Hingga suatu ketika ia mulai dekat dengan Inoy, wanita berhijab yang tak pernah lupa menanyakan keadaan Bara, baik itu masalah skripsi, pekerjaannya, bahkan sudah makan atau belum? Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi semakin dekat, tak jarang mereka saling berpa,itan jika hendak bepergian jauh. Tepat di hari ulang tahun Inoy, baru sedang melakukan perjalanan ke Garut untuk mencari bahan cerita yang akan dimuat di media cetak, tetapi musibah dialami Inoy. Sony Item, preman yang dulu pernah adu fisik dengan Bara masih menyimpan dendam kesumat memberi kado terindah untuk Inoy di hari ulang tahunnya dan menjadi ingatan yang membekas untuk Bara.

 

Kutipan Novel Bara

  1. Tuhan bersama para petualang di tebing-tebing tinggi, du puncak-puncak gunung sunyi dan lebatnya belantara sepi.
  2. Sejauh apa pun bertualang, tiada yang bisa menjamin keselamatanmu selain Tuhan.
  3. Sesering apa pun melakukan pendakian, keangkuhan terkadang mampu mengubah menjadi malaikat maut.
  4. Sebaik-baiknya seorang petualang, adalah menjadikan perjalanan sebagai tempat terbaik dan terindah untuk menimba ilmu.
  5. Tak semua perjalanan menjanjikan sebuah kedewasaan. Perjalanan (terkadang), tak lebih mengarungi ruang ketidaktahuan dan berjudi dengan berbagai macam kemungkinan.
  6. Tidak ada yang lebih menyesatkan, selain belantara di dalam kepala sendiri.
  7. Terkadang, perkara hidup ada di antara menunggu jatuh atau pergi jauh.
  8. Bertualang bukanlah sekadar perjalanan. Pada hakikatnya, bertualang untuk memberi arti dan nilai dalam hidup.
  9. Banyak yang pergi dan hilang tak pernah kembali, tapi hidup harus tetap berjalan.
  10. Sebaik-baiknya seorang petualang, adalah petualang yang mengemasi masa lalunya dan bertualang meraih masa depan.
  11. Yang patah tumbuh, yang hilang berganti. Yang tumbuh tetap bisa patah, yang berganti tetap bisa hilang.
  12. Jangan cari aku di gemerlap belantara kota. Carilah aku di keheningan kaki lembah sunyi tak bernama.
  13. Sebaik-baiknya merawat kehidupan adalah bersabar dalam tenang.
  14. Kita hanya perlu kembali, sebab hidup tak selalu berarti pergi.
  15. Perjalanan terpanjangku adalah mencintaimu. Dan, hatimu adalah perjalanan yang tak pernah selesai kujelajahi.
  16. Kita pergi untuk pulang dan pulang untuk pergi lagi. Mencari dan menemukan yang mesti dicari, mencari dan menemukan sesuatu yang tak pasti.
  17. Tuhan bersama manusia-manusia yang hidupnya begitu getir, namun tetap optimis menjalani hidup.
  18. Kita hidup di tengah kesementaraan segala. Semua hanya sementara.
  19. Tidak semua yang telah menjabat tanganmu adalah teman.
  20. Sebaik-baiknya hidup adalah keberanian. Keberanian menghadapi kemungkinan-kemungkinan di tengah rasa takut akan ketidakpastian.
  21. Tiada yang lebih tabah bagi seorang penjelajah, untuk tetap tegap berdiri kembali menjejakkan petualangannya.
  22. Usah risau. Hidup akan mengajarimu untuk terus berjalan.
  23. Mengembara di alam terbuka, adalah salah satu kegiatan untuk mengembangkan kualitas pribadi yang sukar dicari padanannya – Abah Iwan.
  24. Rumah adalah tempat satu-satunya cinta dan kasih sayang selalu cukup.
  25. Betapa menyenangkan perjalanan yang terasa hangat. Tanpa membedakan antara aku dan kamu, kita atau kalian, bahkan kami atau mereka.
  26. Tak ada tempat sebaik-baiknya mengakhiri pengembaraan untuk pulang, selain hangatnya pelukan, setelah saling menemukan.
  27. Hidup ini seperti puisi. Indah untuk dibaca, tapi terkadang sukar untuk dipahami.
  28. Perjalanan mengajarkan bahwa orang baik itu (tidak) sedikit.
  29. Merelakan kelak akan menjadi sebuah pilihan. Seperti kesedihan yang kelak juga akan terlupakan oleh kebahagiaan.
  30. Semoga semesta melapangkan jalanmu, jalanku. Dan, menguatkan hatimu, hatiku.
  31. Beberapa orang lebih menikmati hidupnya berkawan dengan keheningan, daripada terasing bersama dengan keriuhan.
  32. Berjalanlah lebih jauh. Perjalanan akan menempamu untuk memperkaya pengalaman batinmu.
  33. Sejauh apa pun bertualang, pada akhirnya cinta akan selalu mengenal kata pulang.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing