Pengibaran Bendera 1.000 Meter dan Pendakian Penanggungan via Jolotundo

 


(Pengibaran Bendera 1.000 Meter)

Berawal dari rencana merayakan 17 Agustus 2020 di gunung tapi ternyata di Jawa Timur gunung yang buka hanya Lawu, Penanggungan, dan Anjasmoro (maklum waktu itu masih dalam kondisi new normal akibat pandemi covid-19). Padahal rencana awal mau ke Argopuro, akhirnya banyak juga teman-teman yang tidak jadi berangkat. Alternatifnya jatuh ke Penanggungan via Jolotundo.

Anggota awal terdiri dari aku, didit, zaki, 2 teman zaki, dan temannya zaki ini ngajak 2 temannya lagi (jadi total 7 orang). Tapi di hari H zaki batal ikut dan 2 teman dari teman zaki juga batal, akhirnya cuma berangkat 4 orang (aku, didit, yuda, ahmad). Lalu di basecamp ketemu 2 orang yang join (radi dan sultan) jadi anggota kami ada 6. BTW sebenernya radi dan sultan ini mau ke Gunung Bekel, gara-gara gabung kita akhirnya mereka salah gunung (Gunung Bekel dan Gunung Penanggungan via Jolotundo basecamp-nya sama).

Kondisi Basecamp
Basecamp terletak di Desa Seloliman Kecamatan Trawas. Dari PPLH Seloliman lurus saja ke atas maka akan menemui Tirta Wisata Candi Jolotundo. Nah basecamp-nya juga letaknya di areal Candi Jolotundo tersebut
Fasilitas basecamp sangat lengkap. Tempat parkir luas, ada mushola, kamar mandi, dan banyak sekali warung makan. Hanya saja di sini tidak ada sinyal (kalu mau buka WA harus beli voucher di beberapa warung yang jual).

(Posko Pendakian)

(Peta Pendakian)

(Gerbang Pendakian)

Jalur ini merupakan jalur untuk ke Gunung Penanggungan dan Gunung Bekel, jadi sebelum mendaki, beberapa pendaki akan dikumpulkan untuk briefing sesuai dengan gunung tujuannya.

BASECAMP – CANDI BAYI (1 JAM)
Perjalanan diawali dengan jalan tangga memasuki hutan dengan vegetasi yang rapat. Jalur relatif menanjak namun masih dijumpai lahan datar untuk istirahat sejenak. Di tengah perjalanan juga terdapat warung yang menjual makanan dan minuman. Gunung Bekel juga terlihat di sisi kiri.

(Candi Bayi)

CANDI BAYI – CANDI PUTRI (1 JAM)
Dari Candi Bayi ke Candi Putri akan melewati kali mati lalu masuk hutan lagi tapi jalan sudah lumayan datar. Di sekitar Candi Putri juga terdapat lahan yang luas yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda.

(Candi Putri)


CANDI PUTRI – CANDI PURA - CANDI GENTONG (30 MENIT)
Perjalanan menuju Candi Pura dan Candi Gentong juga relatif datar dan didominasi alang-alang.

(Candi Pura)

(Candi Gentong)

CANDI GENTONG – CANDI SINTA (1 MENIT)
Menanjak sedikit dari Candi Gentong maka akan sampai di Candi Sinta.

(Candi Sinta)

CANDI SINTA – CANDI SIWA (15 MENIT)
Perjalanan menuju Candi Siwa hanya melipir bukit. Sebelah kanan adalah jurang dan dapat langsung melihat Gunung Bekel. Candi Siwa sendiri agak tidak terlihat karena letaknya di bawah jalur pendakian.

(Candi Siwa)


CANDI SIWA – CANDI GURUH – CANDI WISNU (30 MENIT)
Nanjak beberapa menit akan menemui Candi Guruh dan Candi Wisnu.

(Candi Guruh)

(Candi Wisnu)

CANDI WISNU – PUNCAK (1 JAM)
Jalur semakin menanjak dan terjal. Pepohonan sudah hampir tidak ada. Kita sampai di puncak sudah malam hari dan bergegas menuju kawah mati (jaraknya hanya sekitar 5 menit untuk mencari tempat mendirikan tenda).

Lalu keesokan harinya kita ikut Upacara Bendera 17 Agustus.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Bekerja sebagai Credit Marketing Officer di Perusahaan Leasing

Pendakian Tek-Tok Gunung Penanggungan via Kunjorowesi

Pengalaman dan Suka Duka Menjadi Kolektor Leasing