Pendakian Tek-Tok ke Gunung Pundak Via Puthuk Siwur
(Puncak Gunung Pundak)
Ini adalah pendakian kedua-ku di Gunung Pundak via Puthuk Siwur (setelah terakhir kesana sekitar Bulan Juni 2018). Awalnya sebenarnya mau ngecamp di Gunung Penanggungan (4 orang), berhubung sabtu sore hujan deras akhirnya batal. Minggu pagi habis subuh akhirnya tanpa babibu langsung punya inisiatif solo hiking ke Gunung Pundak secara tektok (tanpa ngecamp).
Sekilas Tentang Gunung Pundak
Gunung Pundak merupakan gunung dengan ketinggian 1.585 mdpl yang berada di Pacet (Kabupaten Mojokerto). Gunung ini memiliki 2 basecamp, yang pertama via Tahura dan yang kedua via Puthuk Siwur. Gunung ini sangat cocok untuk pemula karena tidak terlalu tinggi dan waktu tempuh dari basecamp ke puncak sekitar 2 jam (tergantung kondisi cuaca dan stamina juga sih).
Perjalanan dari Rumah
Rumahku berada di Kecamatan Diwek (tidak terlalu jauh dari pusat Kabupaten Jombang). Berangkat habis subuh sekitar pukul 05.15 dan sampai basecamp sekitar pukul 06.20.
Kondisi Basecamp
Akses ke Basecamp Gunung Pundak via Puthuk Siwur sangat mudah, tidak melewati jalur offroad atau jalur makadam. Untuk lebih jelasnya bisa dicari lewat GMaps karena sudah tersedia. Fasilitas di basecamp juga lengkap (tempat parkir kendaraan, kamar mandi, mushola, dan kantin). Biaya parkir sebesar 5.000 rupiah sedangkan biaya administrasi mendaki sebesar 10.000 rupiah.
(Area Parkir)
(Basecamp)
Saat Mendaki
Perjalanan dari basecamp ke Puthuk Siwur didominasi oleh pohon-pohon pinus. Jalur juga merupakan tanah yang tidak terlalu rusak dan tidak terlalu menanjak. Bahkan juga banyak tempat landai untuk mendirikan tenda.
(Pohon Pinus)
Shelter juga banyak di sini. Bahkan ada yang jual kopi dan pentol.
(Shelter)
(Shelter)
(Shelter : Jual Kopi dan Pentol)
Jalur dari basecamp ke Puthuk Siwur sangat jelas karena ada petunjuk arah. Selain itu juga banyak plakat-plakat dan pita yang diikat ke pepohonan sebagai jalur yang benar. Baik jalur tanah dan batu di sini dibuat model tangga.
(Petunjuk Arah)
(Jalur Tangga)
(Jalur Tangga)
Setelah sekitar 1 jam perjalanan, barulah sampai di Puncak Puthuk Siwur dengan ketinggian 1.429 mdpl. Puthuk Siwur ini lokasi nge-camp yang cocok bagi yang pingin piknik tipis-tipis. Di sini kita juga bisa menyaksikan Gunung Penanggungan dengan jelas.
(Plakat Puthuk Siwur)
(Area Camp di Puthuk Siwur)
Setelah istirahat beberapa menit dan ngobrol dengan pendaki-pendaki lain, aku lanjut lagi ke Puncak Gunung Pundak. Dari Puthuk Siwur ke Puncak Gunung Pundak jalurnya jelas namun tidak sebagus waktu dari basecamp ke Puthuk Siwur, sudah tidak ada lagi jalur seperti tangga lagi. Dan saat sampai di puncak, ternyata puncaknya penuh dengan tenda (maklum waktu itu memang hari minggu, sabtu siang banyak yang naik). Selain di Puthuk Siwur, Puncak Gunung Pundak ini juga bisa dijadikan lokasi camp kok. Namun biasanya yang camp di puncak adalah pendaki yang lewat via Tahura, sedangkan yang via Puthuk Siwur biasanya camp di Puthuk Siwur.
(Puncak Gunung Pundak)
(View Welirang)
Hampir Tersesat
Ini waktu dari Puthuk Siwur dan naik dikit, aku salah jalur. Ada jalur yang harusnya ke kanan (mendatar) aku malah ke kiri (ke atas). Jalur yang ke kanan itu sebenarnya jelas cuma sedikit tertutup batu, dan waktu itu juga ada jalur ke kiri (aku fokus yang ke kiri). Setelah ambil jalur ke kiri (yang salah), masih ada jalur setapak (aku masih belum sadar kalau salah). Kemudian jalur mulai rimbun dan menurun, aku turun dari bebatuan (turunannya masih terbilang mudah). Namun lama-lama turunnya mulai sangat terjal, ada sarang laba-laba dan banyak ranting pohon yang menghalangi jalur. OKE FIX, INI SALAH JALUR. AKU TERSESAT. Aku kemudian kembali lagi tapi lupa dimana jalur awal aku datang. Aku istirahat sebentar dan minum. Aku berjalan lagi melawan arah saat aku datang tersesat sehingga mulai terlihat Gunung Penanggungan. Ketika aku mendaki, Gunung Penanggungan ada di belakangku, jadi saat aku tersesat, aku harus berjalan ke arah Gunung Penanggungan. Setelah itu aku menemukan sebuah shelter (tapi shelter itu jelas sudah tidak pernah dipakai karena tidak ada jalur setapak di shelter tersebut). Aku istirahat sejenak di shelter itu. Aku mulai memperhatikan sekeliling, mencoba berpikir ke arah mana aku harus pergi. Tapi aku melihat ada batu besar yang tinggi, iseng-iseng aku naik ke batu tersebut. Dan akhirnya aku melihat warna-warni tenda (sudah pasti itu Puthuk Siwur). Aku bergegas turun dari batu besar ini dan menuju ke arah tenda-tenda itu. DAN YES. NGGAK JADI NYASAR DONGG. Aku menghampiri salah satu tenda tersebut, pemilik tendanya merupakan orang yang berpapasan denganku saat aku naik (jadi aku naik, dia turun). Aku bertanya jalur yang benar, malah dia bersedia mengantarku sampai ke jalur yang membuatku tersesat tadi. Terima kasih mas-mas dari Surabaya (yang aku lupa nggak nanya namanya).
Ucapan Terima Kasih
- Kepada Allah Tuhan yang Maha Esa atas lindungannya.
- Mas-mas dan Mbak dari Surabaya yang mau mengantar saat aku hampir tersesat tadi.
- Mas-mas yang ketemu di jalur, yang bersedia aku ajak ngobrol.
- Mas-mas dan Mbak di puncak dari Ngawi dan Surabaya, yang aku numpang istirahat di area tendanya.
- Mas-mas dari Bangkalan yang mau ngefotoin.
- Mas-mas dari Surabaya yang mau diajak foto bareng.
- Mas Riski dan Mbak Luluk yang telahmenawarkan logistiknya.
- Mas Huda, Mas Aris, Mbak Anis, dan Mbak satunya lagi yang aku lupa namanya, yang telah menjadi teman saat perjalanan turun.
Tambahan
Makan soto setelah mendaki ditemani dinginnya udara Pacet memang nikmat.
Komentar
Posting Komentar